Minggu, 23 Juli 2017

"Travel for Modelling"

Hai Fitri, you should go to Hat Yai Songkla for learning about the simulation modeling! Oh oke ajan [read: bu dosen], I will do! Absolutely, saya harus pergi demi kelancaran penyelesaian thesis saya. Alhamdulillah, apapun itu jika berkaitan dengan menuntut ilmu, saya selalu interest.

 Sumber: Fikura (Stasiun Kereta Dekat Mahidol University, Salaya)

Akhirnya perjalanan pun direncanakan, pilihan pun jatuh pada kereta api untuk menuju Hat Yai, Songkla Province. Selain ingin merasakan kereta api Thailand, keputusan tersebut menyesuaikan budget, maklum student segala sesuatu diperhitungkan. Dan salah satu yang menjadi pertimbangan juga adalah station kereta api bersebalahan dengan lokasi kampus, jadi gak pake ribet. Saya pun berangkat dengan menggunakan kereta kelas 2 (only sit with van facility/no AC) dengan harga 443 BTH sekali perjalanan.

Sumber: Fikura (Kereta Thailand Menuju Hat Yai)

Sumber: Fikura (Tiket Bisnis Kereta Menuju Hat Yai)
Perjalanan pun dimulai dari Salaya station Nakhon Patthom dan memakan waktu sekitar 17 jam, depart 2.09 p.m arrive 05.59 a m. dan 1 jam delay. Jika dibandingkan dengan Indonesia seperti jarak dari Jakarta ke Jawa Timur, maybe. Sekedar info, sistem perkereta apian Thailand belum terlalu advance untuk beberapa hal seperti sistem pembelian belum terintegrasi online reservation, serta masih ada para penjual makanan atau pun lainnya mondar-mandir dalam kereta, mungkin seperti suasana perkeretaapian Indonesia beberapa tahun yang lalu. Namun, kelebihannya, mereka provide bedroom private untuk para penumpang yang ingin tidur di kereta, tentu dengan harga yang cukup lumayan.


Sumber: Fikura (Kondisi dalam kereta bisnis Thailand)
Sumber: Fikuraa (Stasiun Hua Hin yang terlewati ketika perjalanan menuju Hat Yai. Hua Hin merupakan salah satu destinasi wisata Thailand yang banyak diminati)

Lagi-lagi bersyukur dengan segala kemudahan, tiba di stasion Hat Yai, saya dijemput oleh advisor [read: pembimbing thesis] saya Ass. Prof . What a kind she is! Sampai malu dengan diri sendiri, adakah sejarahnya dosen pembimbing menjemput anak bimbinganya dengan mobilnya dan menyetrinya sendiri di Indonesia?! Bukan hanya itu, saya juga diantarkan oleh beliau ke apartment, penginapan tempat saya nginap yang sebelumnya sudah di booking oleh beliau sampai dibelikan sarapan dan diajak juga berkunjung kerumah beliau. Masih banyak kebaikan-kebaikan beliau yang lainya. Dan itu membuat saya belajar, bagaimana nilai sebuah kesederhanaan, kerendahan hati, low profile, serta persaudaraan. Saya banyak belajar dari beliau, beliau megajarkan bahwa tidak ada kesombongan antara advisor dan advisee. Selain itu, keluarga beliau juga menginspirasi. Kelaurga akademis yang penuh kasih sayang. Suami istri concern dalam bidang akademik [read:dosen], seta dengan kedua anaknya yang lucu dan smart.

Sumber: Fikura (Stasiun Kereta Hat Yai, Thailand)
Sumber: Fikura (Stasiun Kereta Hat Yai, Thailand)
Sumber: Fikura (Apartment depan Prince Songkla University, Thailand dan Tampilan Setengah Badan Teman/Guru Saya yang memberikan ilmu tentang Modelling) 

So, learning about simulation modeling pun dimulai pada hari Minggu, 29 Mei 2016. Ini bisa dikatakan private bukan training, karena saya belajar sendiri dengan salah seorang mahasiswa PhD di Faculty Environment Prince Songkla University, yang mana mahasiswa tersebut adalah advisee dari suami advisor saya. So, kita sama-sama advise dari keluarga beliau, hehe. Alhamdulillah dengan adanya kegiatan belajar tersebut, tali silaturahmi atau networking saya pun semakin bertambah. Lebih senangnya lagi beliau adalah seorang warga muslim Thailand. Entah kenapa bahagia rasanya bertemu teman sesama muslim di Negara minoritas, seperti bertemu saudara. Beliau cukup expert dalam hal simulation modeling khususnya dengan menggunakan Software Vensim. Namun, selama proses belajar banyak ilmu yang saya dapat dari beliau. Dan ternyata beliau Mr. Saudee Maprasit adalah seorang Dosen di Yala Rajabhat University Thailand (www.yru.ac.th). Beliau sangat humble dan baik, sabar dalam menyampaikan atau sharing ilmu tentang modeling dan juga statistik. Dari beliau, saya juga belajar sebuah kerendahan hati dan kesederhanaan. Proses belajar pun dilakukan selama dua setengah hari, dan lagi-lagi Alhamdulillah (walaupun dalam hati merasa malu dan ga enak hati) selama proses belajar Advisor selalu memberikan makan siang. Akhirnya, saya cukup terpapar dengan apa itu simulation modeling by using Vensim, walaupun hanya konsep dasar, namun saya sangat bersyukur bisa mengenal simulation modeling, system dynamic, and vensim. Mereka adalah termasuk list dalam kehidupan keluarga saya selama proses belajar di Thailand. Mungkin nanti saya akan buat part khusus menjelaskan definisi dan gambaran keluarga baru saya tersebut he..he.

Sumber: Fikura (Fakultas Managemen Lingkungan, Prince Songkla University, Thailand. Tempat belajar tentang Modelling)
Sumber: Fikura (Suasana dalam ruangan lobi pintu masuk utama Fakultas Management Lingkungan, Prince Songkla University, Thailand)

Waktu kepulangan pun tiba, dan lagi-lagi saya diantar oleh Advisor bersama suaminya ke stasion, subhanallah baik sekali, walaupun mereka bukan muslim, semoga Allah berikan hidayah-Nya kepada beliau. Dalam perjalan menuju stasion, ini merupakan percakapan yang cukup klimaks dari beberapa percakapan sebelumnya. Mengapa klimkas, karena ini adalah sebuah percakapan yang sarat dengan makna antara saya, advisor dan her husband. Beberapa nilai yang saya highlight dari percakapn tersebut adalah:

“You don’t compare our research or difficulty with another student, how difficult our research is! Why we have to do this? Why other students don’t do this? Why and why…because our is our with our own process, and others is others with their own process. When we get more difficulty than others, we will see in the end, what we will achieve. Just follow and belief with our advisor, don’t compare to other. Lastly, you should learn more about new knowledge that is system dynamic in simulation modeling. If you become expert, you can give the benefit in your country with the new idea, you already leaved your family for your study, so use your time and opportunity to get new experience and more knowledge!”

Sumber: Fikura (Gerbang Utama Kampus Prince Songkla University, Thailand)

The last part, this the point, yes this is the point! Hopefully, all   things that I am doing here, it can be useful for my family, community, and my country. Terima kasih untuk keluarga tercinta atas semua support yang diberikan. Jika hati ini dapat terlihat, entah sejauh mana system dynamic yang ada didalamnya selama proses belajar disini. Hanya hati dan sejuta ceritanya yanga akan menjadi dasar variable dalam simulation model perasaanku.  Kesan selama di Prince Songkla University, wilayah kampus cukup luas. Kampus tersebut termasuk dalam jajaran kampus besar di Thailand sebagai kampus research. Suasananya lebih kepada suasana peri-urban area, tidak terlalu ramai. Jika diibaratkan di Indonesia, Prince Songkla University seperti Undip. Namun, sayang saya tidak sempat explore wilayah Hat Yai, saya hanya berkutat di kampus saja. Selain itu, diwilayah ini cukup banyak muslim people, muslim are welcome! Awesome with the new experience, new family, networking, and new knowledge! Study along our life, or life along our study, that is the choice!

Ditulis selama perjalanan menuju Salaya,
Train No. 172 Hat Yai-Salaya,

09.12 p.m. 31052016
#Latepost

Tidak ada komentar:

Posting Komentar