"Travel for Modelling"
Hai Fitri, you should go to Hat
Yai Songkla for learning about the simulation modeling! Oh oke ajan [read: bu
dosen], I will do! Absolutely, saya harus pergi demi kelancaran penyelesaian
thesis saya. Alhamdulillah, apapun itu jika berkaitan dengan menuntut ilmu,
saya selalu interest.
Sumber: Fikura (Stasiun Kereta Dekat Mahidol University, Salaya) |
Akhirnya perjalanan pun
direncanakan, pilihan pun jatuh pada kereta api untuk menuju Hat Yai, Songkla
Province. Selain ingin merasakan kereta api Thailand, keputusan tersebut
menyesuaikan budget, maklum student segala sesuatu diperhitungkan. Dan salah
satu yang menjadi pertimbangan juga adalah station kereta api bersebalahan
dengan lokasi kampus, jadi gak pake ribet. Saya pun berangkat dengan
menggunakan kereta kelas 2 (only sit with van facility/no AC) dengan harga 443
BTH sekali perjalanan.
Sumber: Fikura (Kereta Thailand Menuju Hat Yai) |
Sumber: Fikura (Tiket Bisnis Kereta Menuju Hat Yai) |
Perjalanan pun dimulai dari
Salaya station Nakhon Patthom dan memakan waktu sekitar 17 jam, depart 2.09 p.m
arrive 05.59 a m. dan 1 jam delay. Jika dibandingkan dengan Indonesia seperti
jarak dari Jakarta ke Jawa Timur, maybe. Sekedar info, sistem perkereta apian
Thailand belum terlalu advance untuk beberapa hal seperti sistem pembelian
belum terintegrasi online reservation, serta masih ada para penjual makanan
atau pun lainnya mondar-mandir dalam kereta, mungkin seperti suasana
perkeretaapian Indonesia beberapa tahun yang lalu. Namun, kelebihannya, mereka
provide bedroom private untuk para penumpang yang ingin tidur di kereta, tentu
dengan harga yang cukup lumayan.
Sumber: Fikura (Kondisi dalam kereta bisnis Thailand) |
Sumber: Fikuraa (Stasiun Hua Hin yang terlewati ketika perjalanan menuju Hat Yai. Hua Hin merupakan salah satu destinasi wisata Thailand yang banyak diminati) |
Lagi-lagi bersyukur dengan segala
kemudahan, tiba di stasion Hat Yai, saya dijemput oleh advisor [read:
pembimbing thesis] saya Ass. Prof . What a kind she is! Sampai malu dengan diri
sendiri, adakah sejarahnya dosen pembimbing menjemput anak bimbinganya dengan
mobilnya dan menyetrinya sendiri di Indonesia?! Bukan hanya itu, saya juga
diantarkan oleh beliau ke apartment, penginapan tempat saya nginap yang
sebelumnya sudah di booking oleh beliau sampai dibelikan sarapan dan diajak
juga berkunjung kerumah beliau. Masih banyak kebaikan-kebaikan beliau yang
lainya. Dan itu membuat saya belajar, bagaimana nilai sebuah kesederhanaan,
kerendahan hati, low profile, serta persaudaraan. Saya banyak belajar dari
beliau, beliau megajarkan bahwa tidak ada kesombongan antara advisor dan
advisee. Selain itu, keluarga beliau juga menginspirasi. Kelaurga akademis yang
penuh kasih sayang. Suami istri concern dalam bidang akademik [read:dosen],
seta dengan kedua anaknya yang lucu dan smart.
Sumber: Fikura (Stasiun Kereta Hat Yai, Thailand) |
Sumber: Fikura (Stasiun Kereta Hat Yai, Thailand) |
Sumber: Fikura (Apartment depan Prince Songkla University, Thailand dan Tampilan Setengah Badan Teman/Guru Saya yang memberikan ilmu tentang Modelling) |
So, learning about simulation
modeling pun dimulai pada hari Minggu, 29 Mei 2016. Ini bisa dikatakan private
bukan training, karena saya belajar sendiri dengan salah seorang mahasiswa PhD
di Faculty Environment Prince Songkla University, yang mana mahasiswa tersebut
adalah advisee dari suami advisor saya. So, kita sama-sama advise dari keluarga
beliau, hehe. Alhamdulillah dengan adanya kegiatan belajar tersebut, tali
silaturahmi atau networking saya pun semakin bertambah. Lebih senangnya lagi
beliau adalah seorang warga muslim Thailand. Entah kenapa bahagia rasanya
bertemu teman sesama muslim di Negara minoritas, seperti bertemu saudara.
Beliau cukup expert dalam hal simulation modeling khususnya dengan menggunakan
Software Vensim. Namun, selama proses belajar banyak ilmu yang saya dapat dari
beliau. Dan ternyata beliau Mr. Saudee Maprasit adalah seorang Dosen di Yala Rajabhat
University Thailand (www.yru.ac.th). Beliau sangat humble dan baik, sabar dalam
menyampaikan atau sharing ilmu tentang modeling dan juga statistik. Dari
beliau, saya juga belajar sebuah kerendahan hati dan kesederhanaan. Proses
belajar pun dilakukan selama dua setengah hari, dan lagi-lagi Alhamdulillah
(walaupun dalam hati merasa malu dan ga enak hati) selama proses belajar
Advisor selalu memberikan makan siang. Akhirnya, saya cukup terpapar dengan apa
itu simulation modeling by using Vensim, walaupun hanya konsep dasar, namun
saya sangat bersyukur bisa mengenal simulation modeling, system dynamic, and vensim.
Mereka adalah termasuk list dalam kehidupan keluarga saya selama proses belajar
di Thailand. Mungkin nanti saya akan buat part khusus menjelaskan definisi dan
gambaran keluarga baru saya tersebut he..he.
Sumber: Fikura (Fakultas Managemen Lingkungan, Prince Songkla University, Thailand. Tempat belajar tentang Modelling) |
Sumber: Fikura (Suasana dalam ruangan lobi pintu masuk utama Fakultas Management Lingkungan, Prince Songkla University, Thailand) |
Waktu kepulangan pun tiba, dan
lagi-lagi saya diantar oleh Advisor bersama suaminya ke stasion, subhanallah
baik sekali, walaupun mereka bukan muslim, semoga Allah berikan hidayah-Nya
kepada beliau. Dalam perjalan menuju stasion, ini merupakan percakapan yang
cukup klimaks dari beberapa percakapan sebelumnya. Mengapa klimkas, karena ini
adalah sebuah percakapan yang sarat dengan makna antara saya, advisor dan her
husband. Beberapa nilai yang saya highlight dari percakapn tersebut adalah:
“You don’t
compare our research or difficulty with another student, how difficult our
research is! Why we have to do this? Why other students don’t do this? Why and
why…because our is our with our own process, and others is others with their
own process. When we get more difficulty than others, we will see in the end, what
we will achieve. Just follow and belief with our advisor, don’t compare to
other. Lastly, you should learn more about new knowledge that is system dynamic
in simulation modeling. If you become expert, you can give the benefit in your
country with the new idea, you already leaved your family for your study, so use
your time and opportunity to get new experience and more knowledge!”
The last part, this the point,
yes this is the point! Hopefully, all
things that I am doing here, it can be useful for my family, community,
and my country. Terima kasih untuk keluarga tercinta atas semua support yang
diberikan. Jika hati ini dapat terlihat, entah sejauh mana system dynamic yang
ada didalamnya selama proses belajar disini. Hanya hati dan sejuta ceritanya yanga
akan menjadi dasar variable dalam simulation model perasaanku. Kesan selama di Prince Songkla University,
wilayah kampus cukup luas. Kampus tersebut termasuk dalam jajaran kampus besar
di Thailand sebagai kampus research. Suasananya lebih kepada suasana peri-urban
area, tidak terlalu ramai. Jika diibaratkan di Indonesia, Prince Songkla
University seperti Undip. Namun, sayang saya tidak sempat explore wilayah Hat
Yai, saya hanya berkutat di kampus saja. Selain itu, diwilayah ini cukup banyak
muslim people, muslim are welcome! Awesome with the new experience, new family, networking, and new knowledge! Study along our life, or life along our
study, that is the choice!
Ditulis selama perjalanan menuju
Salaya,
Train No. 172 Hat Yai-Salaya,
09.12 p.m. 31052016
#Latepost