Minggu, 23 Juli 2017

"Travel for Modelling"

Hai Fitri, you should go to Hat Yai Songkla for learning about the simulation modeling! Oh oke ajan [read: bu dosen], I will do! Absolutely, saya harus pergi demi kelancaran penyelesaian thesis saya. Alhamdulillah, apapun itu jika berkaitan dengan menuntut ilmu, saya selalu interest.

 Sumber: Fikura (Stasiun Kereta Dekat Mahidol University, Salaya)

Akhirnya perjalanan pun direncanakan, pilihan pun jatuh pada kereta api untuk menuju Hat Yai, Songkla Province. Selain ingin merasakan kereta api Thailand, keputusan tersebut menyesuaikan budget, maklum student segala sesuatu diperhitungkan. Dan salah satu yang menjadi pertimbangan juga adalah station kereta api bersebalahan dengan lokasi kampus, jadi gak pake ribet. Saya pun berangkat dengan menggunakan kereta kelas 2 (only sit with van facility/no AC) dengan harga 443 BTH sekali perjalanan.

Sumber: Fikura (Kereta Thailand Menuju Hat Yai)

Sumber: Fikura (Tiket Bisnis Kereta Menuju Hat Yai)
Perjalanan pun dimulai dari Salaya station Nakhon Patthom dan memakan waktu sekitar 17 jam, depart 2.09 p.m arrive 05.59 a m. dan 1 jam delay. Jika dibandingkan dengan Indonesia seperti jarak dari Jakarta ke Jawa Timur, maybe. Sekedar info, sistem perkereta apian Thailand belum terlalu advance untuk beberapa hal seperti sistem pembelian belum terintegrasi online reservation, serta masih ada para penjual makanan atau pun lainnya mondar-mandir dalam kereta, mungkin seperti suasana perkeretaapian Indonesia beberapa tahun yang lalu. Namun, kelebihannya, mereka provide bedroom private untuk para penumpang yang ingin tidur di kereta, tentu dengan harga yang cukup lumayan.


Sumber: Fikura (Kondisi dalam kereta bisnis Thailand)
Sumber: Fikuraa (Stasiun Hua Hin yang terlewati ketika perjalanan menuju Hat Yai. Hua Hin merupakan salah satu destinasi wisata Thailand yang banyak diminati)

Lagi-lagi bersyukur dengan segala kemudahan, tiba di stasion Hat Yai, saya dijemput oleh advisor [read: pembimbing thesis] saya Ass. Prof . What a kind she is! Sampai malu dengan diri sendiri, adakah sejarahnya dosen pembimbing menjemput anak bimbinganya dengan mobilnya dan menyetrinya sendiri di Indonesia?! Bukan hanya itu, saya juga diantarkan oleh beliau ke apartment, penginapan tempat saya nginap yang sebelumnya sudah di booking oleh beliau sampai dibelikan sarapan dan diajak juga berkunjung kerumah beliau. Masih banyak kebaikan-kebaikan beliau yang lainya. Dan itu membuat saya belajar, bagaimana nilai sebuah kesederhanaan, kerendahan hati, low profile, serta persaudaraan. Saya banyak belajar dari beliau, beliau megajarkan bahwa tidak ada kesombongan antara advisor dan advisee. Selain itu, keluarga beliau juga menginspirasi. Kelaurga akademis yang penuh kasih sayang. Suami istri concern dalam bidang akademik [read:dosen], seta dengan kedua anaknya yang lucu dan smart.

Sumber: Fikura (Stasiun Kereta Hat Yai, Thailand)
Sumber: Fikura (Stasiun Kereta Hat Yai, Thailand)
Sumber: Fikura (Apartment depan Prince Songkla University, Thailand dan Tampilan Setengah Badan Teman/Guru Saya yang memberikan ilmu tentang Modelling) 

So, learning about simulation modeling pun dimulai pada hari Minggu, 29 Mei 2016. Ini bisa dikatakan private bukan training, karena saya belajar sendiri dengan salah seorang mahasiswa PhD di Faculty Environment Prince Songkla University, yang mana mahasiswa tersebut adalah advisee dari suami advisor saya. So, kita sama-sama advise dari keluarga beliau, hehe. Alhamdulillah dengan adanya kegiatan belajar tersebut, tali silaturahmi atau networking saya pun semakin bertambah. Lebih senangnya lagi beliau adalah seorang warga muslim Thailand. Entah kenapa bahagia rasanya bertemu teman sesama muslim di Negara minoritas, seperti bertemu saudara. Beliau cukup expert dalam hal simulation modeling khususnya dengan menggunakan Software Vensim. Namun, selama proses belajar banyak ilmu yang saya dapat dari beliau. Dan ternyata beliau Mr. Saudee Maprasit adalah seorang Dosen di Yala Rajabhat University Thailand (www.yru.ac.th). Beliau sangat humble dan baik, sabar dalam menyampaikan atau sharing ilmu tentang modeling dan juga statistik. Dari beliau, saya juga belajar sebuah kerendahan hati dan kesederhanaan. Proses belajar pun dilakukan selama dua setengah hari, dan lagi-lagi Alhamdulillah (walaupun dalam hati merasa malu dan ga enak hati) selama proses belajar Advisor selalu memberikan makan siang. Akhirnya, saya cukup terpapar dengan apa itu simulation modeling by using Vensim, walaupun hanya konsep dasar, namun saya sangat bersyukur bisa mengenal simulation modeling, system dynamic, and vensim. Mereka adalah termasuk list dalam kehidupan keluarga saya selama proses belajar di Thailand. Mungkin nanti saya akan buat part khusus menjelaskan definisi dan gambaran keluarga baru saya tersebut he..he.

Sumber: Fikura (Fakultas Managemen Lingkungan, Prince Songkla University, Thailand. Tempat belajar tentang Modelling)
Sumber: Fikura (Suasana dalam ruangan lobi pintu masuk utama Fakultas Management Lingkungan, Prince Songkla University, Thailand)

Waktu kepulangan pun tiba, dan lagi-lagi saya diantar oleh Advisor bersama suaminya ke stasion, subhanallah baik sekali, walaupun mereka bukan muslim, semoga Allah berikan hidayah-Nya kepada beliau. Dalam perjalan menuju stasion, ini merupakan percakapan yang cukup klimaks dari beberapa percakapan sebelumnya. Mengapa klimkas, karena ini adalah sebuah percakapan yang sarat dengan makna antara saya, advisor dan her husband. Beberapa nilai yang saya highlight dari percakapn tersebut adalah:

“You don’t compare our research or difficulty with another student, how difficult our research is! Why we have to do this? Why other students don’t do this? Why and why…because our is our with our own process, and others is others with their own process. When we get more difficulty than others, we will see in the end, what we will achieve. Just follow and belief with our advisor, don’t compare to other. Lastly, you should learn more about new knowledge that is system dynamic in simulation modeling. If you become expert, you can give the benefit in your country with the new idea, you already leaved your family for your study, so use your time and opportunity to get new experience and more knowledge!”

Sumber: Fikura (Gerbang Utama Kampus Prince Songkla University, Thailand)

The last part, this the point, yes this is the point! Hopefully, all   things that I am doing here, it can be useful for my family, community, and my country. Terima kasih untuk keluarga tercinta atas semua support yang diberikan. Jika hati ini dapat terlihat, entah sejauh mana system dynamic yang ada didalamnya selama proses belajar disini. Hanya hati dan sejuta ceritanya yanga akan menjadi dasar variable dalam simulation model perasaanku.  Kesan selama di Prince Songkla University, wilayah kampus cukup luas. Kampus tersebut termasuk dalam jajaran kampus besar di Thailand sebagai kampus research. Suasananya lebih kepada suasana peri-urban area, tidak terlalu ramai. Jika diibaratkan di Indonesia, Prince Songkla University seperti Undip. Namun, sayang saya tidak sempat explore wilayah Hat Yai, saya hanya berkutat di kampus saja. Selain itu, diwilayah ini cukup banyak muslim people, muslim are welcome! Awesome with the new experience, new family, networking, and new knowledge! Study along our life, or life along our study, that is the choice!

Ditulis selama perjalanan menuju Salaya,
Train No. 172 Hat Yai-Salaya,

09.12 p.m. 31052016
#Latepost

Rabu, 23 Desember 2015

Membangun Keluarga Membangun Bangsa

Tidak terasa hampir empat tahun aku hidup bersama keluarga kecilku. Ilmu membangun keluarga yang tidak pernah ada dalam bangku sekolah pun harus dijalani "sambil menyelam minum air". Ilmu membangun keluarga tidak seperti membangun sebuah organisasi sekolah maupun kampus tapi lebih dari itu, karena didalamnya bukan hanya mengedepankan visi, misi, targe capaian, dan tujuan organisai, namun harmoni alunan rasa bak selayaknya composer yang harus menyusun sebuah lagu, bagaimana bisa nyaman untuk didengar, dihayati, dan dirasakan serta dinikmati. Semuanya tidak mudah untuk dijalani penuh lika-liku.


(Fasywan Hubbulmahasin 1 years old)

Apalah arti sebuah keluarga jika hanya berdua, Alhamdulillah wasyukurilah Allah mempercayai kami untuk mengemban amanah-Nya untuk menjaga dan membimbing jagoan kecil yang sangat kami sayangi. Tidak percaya rasanya bisa menjadi seorang ibu dan istri, peranan yang sangat luar biasa. Amanah yang sangat berat dan tidak mudah itu pun dijalani dengan terus belajar dari waktu kewaktu. Jagoan kecil yang bisa saya sebut sebagai "malaikat kecil" dengan segala kesucian hatinya menjadi warna bagi kami. Bagaimana kami belajar menjadi orang tua yang baik, memberikan teladan, mengayomi, memberikan kasih sayang, memberikan hak-haknya, menjaganya, mendidiknya, dan yang paling penting adalah mengenalkan "Allah, Rasul-Nya, serta Agamanya" sejak kecil, sehingga dapat menjadi pondasi yang kuat baginya kelak.

Tentu saja semua itu tidak bisa dilakukan oleh seorang diri. Perlu kerjasama antar keluarga, khususnya suami dan istri. Bagaimana saling menguatkan, membantu, melengkapi, dan saling berbagi peran. Seorang ibu bukanlah "super women" begitu juga ayah bukanlah "super man" yang bisa menyelsaikan segala perkara dengan sendirinya. Namun dalam keluarga, ibu dan ayah adalah "super team", bagaimana membangun keluarga dengan kerja sama yang baik dan sama-sama bekerja.

Dalam rangka membentuk tim yang kuat tentu perlu komitmen yang kuat. Dalam ilmu manajemen, team yang kuat meruapakan salah satu keberhasilan dalam sebuah program. Begitu juga halnya dalam keluarga, tim yang kuat akan dapat menghasilkan sebuah keberhasilan, seperti anak-anak yang shaleh atau shalehah, serta sukses dunia dan akhirat. Tentu hal tersebut merupakan cita-cita tertinggi bagi semua orang tua. Tim yang kuat perlu seorang "leader" yang hebat.  Seorang "leader" harus bisa belajar cepat, memahami bagaimana memanage anggotanya, mengetahui kelebihan dan kekurangan anggotanya, menyemangati anggotanya, menjadi motivator bagi anggotanya, menjadi contoh bagi anggotanya, memberikan ide-ide kreatif dan inovative untuk terus mengembangkan timnya dan mencapai visi, misi dan target yang diinginkan. Tentu semuanya itu ada prosesnya, dan perlu proses cepat agar bisa mengkondisikan timnya dengan baik. Demikian halnya dalam keluarga, ayah berperan menjadi seorang "leader" , anggotanya adalah anak-anak dan istrinya. Karena ayah adalah seorang pimpinan tertinggi, maka ayah haruslah mampu memanage keluarganya, serta dapat mengambil keputusan. Ibu dan anak-anak sebagai tim anggota harus siap bekerja sama dan menerima perintah dari pimpinan tentu dalam hal kebaikan. Dan seorang pimpinan yang baik juga harus bisa bekerja sama dengan baik dan sama-sama bekerja bersama anggotanya. Berbagi peran inilah yang nantinya akan menghasilkan sebuah produk berkualitas [karakter keluarga]. Terima kasih sumiku engkau selalu berusaha menjadi pemimpin yang hebat, dan kami juga berusaha menjadi anggota tim yang siap bekerjasama.


(Fasywan Hubbulmahasin 1,5 years old)


Karakter keluarga dapat mempengaruhi karakter anak-anaknya kelak. Hal ini sejalan dengan pepatah "buah tidak jatuh jauh dari pohonya", namun terkadang pepatah itu pun salah atau kurang tepat. Namun, pada prinsipnya dalam sebuah hadits disebutkan :

Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW telah bersabda:

مَا مِنْ مَوُلُودٍ إِلاَّ يُوْلَدُ عَلىَ الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ 

“Tidaklah setiap anak yang lahir kecuali dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua orangtuanyalah yang akan menjadikannya sebagai Yahudi, Nasrani, atau Majusi.”(Hadits diriwayatkan oleh Al-Imam Malik) 

Maka, kewajiban orang tua dalam membentuk karakter, akhlak, dan akidah anak-anaknya. Kami sebagai orang tua terus berusaha belajar dan belajar dalam membangun keluarga yang robbani dan menjadikan anak kami anak yang shaleh. Kami berusaha menjadi tauladan yang baik. Setiap usaha, kami iringi lantunan do'a kepada Allah SWT, karena Dia lah yang Maha membolak-balikan hati manusia, Dia lah yang Maha menjaga, Maha Pencipta segalanya.

Doa yang biasa dibaca oleh ibadurrahman, hamba-hamba Ar-Rahman:


رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Wahai Rabb kami, karuniakanlah kepada kami dari pasangan-pasangan hidup kami dan anak keturunan kami penyejuk hati dan jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Furqan [25]: 74)

(Fasywan Hubbulmahasin 2,5 years old)

Semoga kami bisa menjadi orang tua yang amanah, yang bisa membentuk kelurga rabbani dan menghasilkan anak-anak yang shaleh dan shalehah kelak. Karena usaha tidak akan mengkhianati hasil, maka selayaknyalah bagi kami terus berusaha serta berdoa, karena kami yakin membangun keluarga adalah membangun bangsa. Keluarga yang hebat akan membangun bangsa yang hebat. Diusia pernikahan kami yang ke-4 tahun ini, kami memohon dan berdoa semoga Allah senantiasa memberikan kami kesabaran dan menjadikan kami keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah. Sukses dunia akhirat. Aamiin Ya Robbal 'Alamiin.

"Wallahu'alam Bishowab"
Dedicated for My beloved Family,
Bangkok, 11.30 PM, 23-12-2015.

Senin, 22 Desember 2014

Peranan Wanita dalam Menangani Pekerjaan Rumah atau ‘PR’ Bangsa


Indonesia pada saat ini memiliki PR besar dalam pencapaian tujuan suatu peningkatan pembangunan yang harus terpenuhi pada tahun 2015. Peningkatan pembangunan tersebut kerap kali disebut dengan Tujuan Pembangunan Milenium (“Millennium Development Goals”, atau MDGs) yang mengandung delapan tujuan sebagai respon atas permasalahan perkembangan global. Tujuan Pembangunan Milenium adalah hasil dari aksi yang terkandung dalam Deklarasi Milenium yang ditandatangi oleh 191 Negara anggota PBB pada UN Millennium Summit yang diadakan di bulan September tahun 2000. Ini berarti Indonesia memiliki waktu lima tahun lagi untuk mencapai delapan tujuan tersebut. 
Kalangan wanita khususnya diharapkan dapat terlibat secara aktif menyukseskan pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs). Upaya yang dapat dilakukan antara lain dengan penguatan kelembagaan serta pemberdayaan potensi wanita. Tidak hanya dalam menangani pekerjaan rumah wanita sangat berperan, namun dalam menyelesaikan ‘PR’ bangsa peranan wanita amat sangat dibutuhkan. Beberapa tujuan MDGs yang merupakan pekerjaan rumah atau ‘PR’ bangsa yang harus diselesaikan dan perlunya peranan wanita dalam penyelesaiannya adalah kemiskinan yang masih meluas, pendidikan masyarakat yang belum merata, minimnya pemberdayaan wanita yang mumpuni, angka kematian balita, kesehatan ibu melahirkan, dan kelestarian lingkungan hidup.
Pertanyaannya, mampukah kaum hawa [baca:wanita] sebagai anggota masyarakat berperan dalam menangani dan menjawab ‘PR’ masyarakat [baca:bangsa]? Tentu saja jawabannya adalah BISA. Kaum wanita harus bersikap sebagai MOTIVATOR bagi lingkungannya demi menyelesaikan “PR” bangsa. Motivator adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk merangsang atau mendorong, mengarahkan orang lain untuk bergerak dan mengubah perilakunya kearah yang lebih baik. Adapun motivasi tersebut dapat mempengaruhi perilaku dengan mengarahkan perilaku menuju goal tertentu, meningkatkan usaha dan energi yang dikerahkan menuju goal tersebut dan meningkatkan dimulainya satu kegiatan serta meningkatkan kehidupan yang lebih baik.
Wanita merupakan tiangnya suatu keluarga begitu juga dengan Negara. Dibalik pemimpin yang sukses peran ibu sangat besar, begitu juga dalam hal ini. Wanita perlu mengambil posisi dan peran aktif dalam memotivasi dan merangsang pengembangan masyarakat kearah penyelesaian ‘PR’ bangsa dalam lingkungannya. Berbagai kenyataan, pengalaman, dan sejarah menunjukkan bahwa wanita memiliki beberapa keunggulan jika ingin menampilkan kemampuannya. Dari catatan sejarah, wanita memiliki peran penting dalam memotivasi proses pemulihan dan perubahan ke arah yang baik dalam kehidupan keluarga dan masyarakat. Fakta selanjutnya pada sebuah hasil penelitian, struktur otak perempuan lebih kompleks, sehingga mampu menjalankan banyak peran (istri, ibu, anak, saudara, tokoh masyarakat, profesional, dll). Selain itu, dapat juga menjalankan banyak fungsi sekaligus (telpon, masak sambil mencuci bisa dilakukan sekaligus dengan baik).
Tidak sedikit juga tokoh-tokoh wanita yang memiliki peranan besar pada zamannya. Dimulai dari zamannya N. Muhammad SAW yaitu Siti Khodijah yang sangat berperan dalam perjalanan kehidupan Rasul serta dalam menangani pekerjaan rumah dan PR bangsa pada zamannya dan mampu sabar serta tegar dalam menghadapi berbagai pergolakan. Hingga pada zaman perjuangan bangsa Indonesia seperti Cut Nya’ Dhien, Kartini, Dewi Sartika dan masih banyak lagi tokoh wanita lainnya yang juga memiliki peranan besar bagi bangsa Indonesia. Maka, kaum wanita harus dapat mengoptimalkan peranannya sebagai motivator dengan menggerakan lingkungan untuk melakukan kegiatan yang bermakna bagi masyarakat sekitarnya, serta mampu tegar menghadapi hambatan dan kesulitan. Pada diri wanita, jika memiliki keinginan maka dia dapat memiliki kemampuan yang dasyat. Perempuan memiliki kemampuan dan keterampilan sebagai motivator yang memang sudah tercipta sesuai dengan kodratnya, tinggal memanfaatkan dalam lingkungan yang lebih luas. Sehingga, tidak hanya dapat berperan optimal dalam menangani atau menyelesaikan pekerjaan rumah, namun dapat optimal juga dalam menyelesaikan ‘PR’ bangsa.(fikura) 

Rabu, 15 Oktober 2014

The Silent Killer “Hipertensi”

Oleh : Fitri Kurnia Rahim

Penyakit hipertensi lebih akrab disebut sebagai penyakit darah tinggi. Masalah hipertensi di Indonesia berdasarkan Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 menunjukkan bahwa 8,3% penduduk menderita hipertensi dan meningkat menjadi 27,5% pada tahun 2004.[1] Adapun berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 prevalensi hipertensi menurun menjadi 26,5 %.[2] Hipertensi merupakan penyakit yang berhubungan dengan tekanan darah manusia. Tekanan darah adalah daya yang digunakan oleh arus darah yang menerpa dinding pembuluh nadi. Tekanan tersebut terjadi didalam pembuluh arteri manusia ketika darah dipompa oleh jantung keseluruh anggota tubuh. Setiap kali jantung berdenyut, tekanannya bertambah; setiap kali jantung rileks, tekanan menurun. Alat untuk mengukur tekanan darah adalah tensi darah. Angka yang ditunjukan alat ukur tersebut terdiri dari dua kategori yaitu Angka (tekanan) sistolik dan diastolic. Sistolik adalah tekanan darah pada pembuluh arteri ketika jantung berkontraksi, sedangkan diastolic adalah tekanan darah ketika jantung berelaksasi. Para ahli membuat klasifikasi hipertensi untuk memudahkan mempelajari dan mendiagnosis jenis hipertensi yang diderita pasien. Hipertensi ditandai dengan kenaikan tekanan darah diatas angka normal.
Tabel 1
Klasifikasi Tekanan Darah Berdasarkan The seventh Report of the Joint National Commite on Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC-VII) Tahun 2003

Kategori
Sistolik (mmHg)

Diastolik (mmHg)
Normal
< 120
dan
< 80
Prehipertensi
120 -139
atau
80 – 89
Hipertensi
Derajat 1
Derajat 2

140 – 159
> 160

atau
atau

90-99
> 100
Sumber : Ridawan, M, 2009.
Penyakit hipertensi ini seringnya datang secara diam-diam dan tidak menunjukan gejala-gejala tertentu yang nampak dari luar sehingga seringkali disebut sebagai the silent killer of disease. Sebagian besar pada kasus hipertensi, penderita tidak menyadari bahwa dirinya telah menderita hipertensi ketika tekanan darah diatas batas normal. Penderita baru menyadarinya ketika hipertensi tersebut apabila menyebabkan penderita penyakit komplikasi. Oleh karena itu, perlu mengontrol tekanan darah dengan cara memeriksakannya secara rutin. Hipertensi yang yang berlangsung bertahun-tahun akan berpengaruh pada seluruh organ tubuh. Beberapa organ tubuh yang paling sering terkena dampak dari tingginya tekanan darah adalah pembuluh darah, jantung, otak, ginjal dan mata.

Pembuluh darah menjadi keras, sempit dan kehilangan elastisitasnya. Pada akhirnya akan mengakibatkan penyumbatan dan robek. Kondisi ini dapat terjadi seiring dengan bertambahnya usia, meskipun tidak memiliki tekanan darah yang tinggi. Namun, tekanan darah yang tinggi mempercepat proses terjadinya gangguan pembuluh darah ini. Akibat lain dari tekanan darah tinggi berpengaruh terhadap proses perkembangan aterosklerosis. Aterosklerosis adalah penebalan dinding pembuluh darah akibat penumpukan lemak dan kolesterol. Tekanan darah tinggi meningkatkan tekanan pada lapisan dan pembuluh darah. Kedaan ini meningkatkan kemungkinan ateroklerosis. Jika bagian dalam pembuluh darah semakin kecil dan keras serta tekanan yang ada didalam makin meningkat, maka jantung hrus berusaha lebih keras untuk mengalirkan darah. Jantung semakin keras bekerja, dan kondisi ini dapat mengganggu fungsi jantung. Jantung akan membesar dan sebagian darah yang seharusnya dipompa untuk diedarkan keseluruh tubuh, tertinggal di dalam bilik jantung. Pada akhirnya jantung melemah karena tidak dapat memompa lebih keras dari tekanan yang ada pada pembuluh darah. Ketika jantung tidak lagi dapat memompa keluar seluruh darah yang ada dibiliknya, keadaan berbahaya ini disebut gagal jantung kongestif. Gejala dari kelainan ini diantaranya adalah adanya akumulasi cairan dalam paru-paru dan rongga dada. Tekanan darah tinggi juga dapat merusak otak, karena adanya penyumbatan pada pembuluh darah otak atau robek. Jika hal ini terjadi maka akan terjadi perdarahan pada jaringan otak yang berakibat terhadap funggsi otak. Hipertensi merupakan penyebab utama dari stroke dan pendarahan di otak.
Selain itu, tekanan darah tinggi juga dapat mengakibatkan gangguan fungsi ginjal. Jika pembuluh darah yang mengalirkan darah ke ginjal rusak, maka jaringan ginjal tidak akan mendapatkan darah yang diperlukan, sehingga ginjal tidak mampu menjalankan fungsi normalnya. Tekanan darah tinggi juga dapat mengakibatkan gangguan retina mata. Retina adalah tempat dimana mata mendapatkan gambar visual. Pembuluh darah dimata akan semakin sempit, dapat robek dan dapat terjadi pendarahan. Perubahan ini dapat meyebabkan pandangan menjadi kabur, dan jika dibiarkan akan mengakibatkan kebutaan. Seseorang yang memiliki hipertensi menahun, memiliki resiko serangan jantung, stroke dan gagal ginjal. Jika tidak diobati, maka akan 3 kali beresiko mendapatkan serangan jantung, 6 kali beresiko berkembang menjadi gagal jantung kongestif, dan 7 kali memiliki kemungkinan untuk stroke.
Menurunkan tekanan darah akan meredakan ketegangan jantung dan arteri. Dengan pengobatan yang tepat, tekanan darah dapat dinormalkan atau diturunkan ke level yang dapat diterima. Cara perawatannya diantaranya yaitu dengan pemeriksaan tekanan darah teratur, perubahan pola makan dan pola hidup yang lebih baik, serta meminum obat yang diresepkan.
Ditulis oleh Fitri Kurnia Rahim
Referensi :
Direktorat Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI. Hipertensi. Jakarta. 2012.
Departemen Kesehatan. Survei Kesehatan Nasional. Laporan Departemen Kesehatan RI. Jakarta. 2004.
Balitbangkes Kementrian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar. Laporan Kemenkes RI. Jakarta. 2013.
Petter, Hanas woff. Hipertensi (Mendeteksi Dini Dan Mencegah Tekanan Darah Tinggi Sejak Dini). Alih Bahasa : Lily Endang Joeliani. BIP Kelompok Gramedia. Jakarta. 2006.
Ridwan, Muhamad. Mengenal, Mencegah, Mengatasi Silent Killer Hipertensi. Pustaka Widyamara. Semarang. 2009.
Sitorus, Ronald. Gejala Penyakit dan Pencegahannya. Yrama Widya. Bandung. 2005
Sudarmoko, Arief. Tetap Tersenyum Melawan Hipertensi. Atma Media. Jakarta. 2010




 






[1] Departemen Kesehatan. Survei kesehatan nasional. Laporan Departemen Kesehatan RI. Jakarta. 2004.
[2] Balitbangkes Kementrian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar. Laporan Kemenkes RI. Jakarta. 2013

Rabu, 10 Oktober 2012

"Think into Deeply"

Mari Kita Berpikir Lebih Dalam....

Pernahkah kita berpikir?kita tidak ada sebelum kita datang ke dunia ini...
Pernahkah kita berpikir?bagaimana pepohonan mampu mengalirkan air hingga ketinggian 120 meter ke cabang-cabangnya, padahal pepohonan tidak memiliki mesin maupun pompa...
Pernahkah kita berpikir?bumi berputar pada sumbunya dengan kecepatan 1670 km2/jam, namun demikina tidak satu pun benda terlempar dan hilang dari angkasa...
Pernahkah kita berpikir?bagaimana sejumlah serangga mengepakan sayapnya sekitar 1000 kali perdetik, akan tetapi sayat tersebut tidak pernah rusak maupun terbakar...
Pernahkah kita berpikir?bahwa bumi ini akan dengan mudahnya porak-poranda jika terjadi gempa, dan pada waktu seketika kita akan kehilangan segala sesuatu yang kita miliki dalam hitungan detik...
Pernahkah kita berpikir?bahwa kita akan melalui hidup begitu cepat, hingga suatu hari kita menjadi lemah, tua, dan lambat laun kecantikan, kebugaran kita akan hilang...
Pernahkah kita berpikir?bila suatu hari pada saat yang tidak kita ketahui, kita harus berhadapan dengan malaikat maut yang ditugaskan khusus oleh Allah dan kita harus meninggalkan dunia ini...
Pernahkah kita berpikir?begitu cintanya kita dengan dunia, padahal sebentar saja kita akan meninggalkannya..
Jika seseorang tidak pernah memikirkan alasan mengapa dunia ini diciptakan...
Ia tidak akan pernah memahami alasan keberadaannya di dunia..Padahal Allah menciptakan segala sesuatu dengan tujuan tertentu...
Akan sangat bermanfaat bagi kehidupan kita di akhirat kelak jika kita mau memikirkan kenyataan ini dan memahaminya...dengan mengambil pelajaran berguna selagi Allah memberi kesempatan di dunia ini...


-Inspired from Harun Yahya-


Minggu, 04 September 2011

...Strating With The End...

Pernahkah kita berfikir bagaimana kita berakhir dalam kehidupan dunia ini,,,
Terkadang kita melupakan bahwa ada kehidupan yang lebih abadi setelah menapaki kehidupan diatas hamparan lempengan bumi..
Terkadang cita dan harapan yang tinggi beraroma duniawi (tahta, harta, dan sebagainya), melupakan amalan yang harus kita kumpulkan sebagai bekal di kehidupan abadi kelak..
Namun,,ketika semua itu dilandaskan niat karena_Nya, semoga dapat menjadi media menuju jalan_Nya.
" Ya Rabb Jadikan Dunia Ditanganku dan Akhirat Di Hatiku "
do'a itu selalu terpanjatkan...
Akankan orang sekeliling kita merasa sedih dan kehilangan ketika meninggalkan dunia,,
ataukah merasa bahagia dan gembira dengan kepergian kita,,,
Akhir dari semuanya, kuncinya adalah diri kita sendiri,,,
" Starting With The End "
memulai sesuatu dengan berfikir cita dan harapan akhir yang diinginkan dari apa yang kita mulai..,
Aku ingin lulus menapaki kehidupan dunia,,maka aku memulai segala sesuatunya dengan selalu berusaha memberikan yang terbaik sesuai dengan perintah_Nya...walaupun dalam perjalanannya banyak aral yang merlintang, namun menjadi seorang yang selalu berusaha meperbaiki kesalahan itu yang utama.